Cari Blog Ini

Laman

Minggu, 16 Oktober 2011

variasi gaya mengajar

A.                Pengertian Variasi Gaya Mengajar
a.       Menurut Uzer Usman, variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosananmurid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
b.      Menurut Abu Ahmadi gaya mengajar adalah tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam melaksanakan proses pengajaran.
c.       Menurut Abdul Qadir Munsyi, gaya mengajar adalah gaya yang dilakukan guru pada saat mengajar di muka kelas.
d.      Menurut Syahminan Zaini, gaya mengajar adalah gaya atau tindak-tanduk guru sebagai pernyataan kepribadiannya dalam menyampaikan bahan pelajarannya kepada siswa.

Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :

1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

Dari ketiga aspek ini, penulis hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya mengajar. Variasi ini meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat) belajar siswa.

B.                 TUJUAN VARIASI MENGAJAR
Penggunaan variasi mengajar adalah untuk menarik perhatian para anak didik agar lebih berkonsentrasi kepada pelajaran yang diberikan oleh guru.Variasi dalam mengajar anak didik terdapat berbagai macam tujuan, antara lain :
1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevensi terhadap proses belajar
    Mengajar
2) Memberi kesempatan
3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
4. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individu
5. Mendorong anak didik untuk belajar
Dan penjabaran dari tujuan variasi mengajar adalah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan dan Memelihara Perhatian Siswa terhadap Relevandi Proses Belajar Mengajar.
    Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diperikan oleh guru merupakan masalah yang sangat penting, karena dengan perhatian tersebut akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan tersebut akan tercapai bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan kelas. Indikator penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah terjadinya perubahan didalam diri siswa.
2.      Memberikan kesempatan Kemungkinan Berfungsinya Motivasi
Siswa tidak akan belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada dorongan kuat yang menggerakan siswa tersebut , dorongan tersebut disebut Motivasi. Oleh sebab itu motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Motivasi setiap siswa berbeda terhadap suatu bahan pelajaran , oleh karena itu seorang guru selalu ingin memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang memberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan. Motivasi dapat dibedakan berdasarkan timbulnya yaitu : Motivasi intrinsik, motivaasi yang timbul dari diri sendiri, dan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari pihak luar dirinya.
Masalah akan muncul apabila ada siswa yang tidak  ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya sangat diperlukan, dan peranan guru pada saat seperti ini sebagai alat yang mendorong manusia untuk berbuat  dan sebagai arah yang menentukan arah perbuatan dan alat unttuk menyeleksi perbuatan.
3.      Membentuk sikap positif terhadap guru  dan sekolah
  Tanggapan siswa kepada gurunya bermacam-macam, masalah akan muncul apabila ada siswa tertentu  yang kurang senang terhadap gurunya, yang mengakibatkan bidang pelajaran yang dipegang oleh guru tersebut menjadi tidak disenangi. Ketidak sukaan siswa terhadap guru tersebut mungkin terjadi karena  : guru tersebut  kurang bervariasi dalam mengajar atau gaya mengajar guru tidak sejalan dengan gaya belajar siswa, guru kurang dapat menguasai keadaan kelas, guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreatifitas dan kegairahan belajar siswa. Hal ini kurang menguntungkan guru. Oleh sebab itu jadilah guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa dengan cara mempunyai gaya mengajar dan pendekatan yang sesuai dengan psikologis siswa misalnya disela-sela pelajaran selalu diselingi humor dengan pendekatan edukatif.
4.      Memberikan Kemungkian Pilihan dan Fasilitas Belajar Individual
Seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang mendukung dalam proses beajar mengajar. Penguasaan metode pelajaran yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode , tetapi lebih banyak lagi. Selain itu, seorang guru harus menguasai tiga ketrampilan meliputi :
  • Metode
  • Media
  • Pendekatan
Apabila seorang guru mengusai ketiga ketrampilan tersebut diatas, maka guru tersebut sangat mudah melakukan pengembangan variasi mengajar untuk mencipkan lingkungan belajar yang kondusif. Fasilitas merupakan kelengkapan yang diperlukan disekolah. Fasilitas  dapat berfungsi sebagai :
  • Sebagai  alat  bantu pengajaran
  • Sebagai alat peraga
  • Sebagai sumber belajar
5.      Mendorong Anak Didik untuk Belajar
Seorang guru harus menyediakan lingkungan belajar, kewajiban siswa adalah belajaar, kedua kegiatan tersebut menyatu dalam sebuah interaksi pengajaran yang disebut interaksi edukatif. Lingkungan pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu  belajar hingga  berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Belajar memerlukan motivasi sebagai pendorong bagi anak didik adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan.
Anak didik yang kurang senang menerima pelajaran tidak harus terjadi , karena hal itu sangat menghambat proses belajar mengajar, oleh sebab iu guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Untuk hal ini , cara akurat yang seharusnya dilakukan guru adalah mengembangkan variasi belajar, baik dalam gaya mengajar,dalam penggunaan media dan bahan pelajaran
C.                PRINSIP PENGGUNAAN VARIASI MENGAJAR
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa mwnjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar, tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kea rah itu adalah sdengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam belajar. Prinsip  – prinsip penggunaan variasi mengajar adalah sebagai berikut :
1.      Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi digunakan. Disamping itu juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi, terutama penggunaan variasi gaya mengajar, dalam bervariasi harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan agar menarik siswa untuk memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru.
2.      Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
3.      Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan. Karena variasi ini memerlukan keluwesan, spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima dari siswa. Bentuk umpan balik ada dua yaitu :
  1. Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa
  2. Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajar
D.                KOMPONEN-KOMPONEN VARIASI MENGAJAR
Dalam mengajar hendaknya menggunakan berbagai macam variasi gaya. Dengan variasi gaya tersebut, akan menjadikan siswa merasa tertarik terhadap penampilan mengajar guru. Komponen variasi mengajar guru ini dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, dan variasi interaksi. Uraian yang mendalam mengenai ketiga kelompok variasi di atas adalah :
  1. Variasi Gaya Mengajar
    Variasi ini meliputi :
a.       variasi suara
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan. Jika suara guru senantiasa keras terus atau terlalu keras, justru akan sulit diterima, karena siswa menganggap gurunya seorang yang kejam.
Masalah seperti ini yang harus dihindari bahkan ditiadakan. Tapi kalau suara guru terlalu lemah (biasanya guru wanita) akan terdengar tidak jelas oleh siswa dan tidak bisa menjangkau seluruh siswa di kelas, apalagi yang duduknya dideretan belakang. Bila sudah begitu siswa akan meremehkan gurunya, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan itupun kurang. Untuk itu guru menggunakan variasi suara yang disesuaikan ndengan situasi dan kondisi. Jadi suara guru senantiasa berganti-ganti, kadang meninggi, kadang cepat, kadang lambat, kadang rendah (pelan).

Variasi suara bisa mempengaruhi informasi yang sangat biasasekalipun, gunakanlah bisikan atau tekanan suara untuk hal-hal penting, gunakan kalimat pendek yang cepat untuk menimbulkan semangat. Ucapan bahasa daerah sebaiknya tidak dipergunakan.

b.      variasi gerakan anggota badan
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala,gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian materi.
Orang akan lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya semakin baik.

c.        variasi perpindahan  posisi guru  dalam kelas.
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.

Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari sisi kiri ke sisi kanan, atau diantara anak didik dari belakang kesamping anak didik. Dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk dan diam di tempat lalu berjalan-jalan mengelilingi siswa dan sebagainya.
Bagi anak didik , variasi tersebut dilihat sebagai suatu yang energik, antusias, bersemangat, dan semuanya memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperti itu dalam proses belajar mengajar akan :
·         menjadi dinamis dan
  • mempertinggi komunikasi antara guru dan anak didik,
  • menolong  penerimaan bahan pelajaran dan
  • memberi stimulasi.
2.      Variasi media dan bahan
Setiap anak mempunyai kemampuan indra yang tidak sama baik pendengaran maupun penglihatan, juga kemampuan berbicara. Ada anak yang suka membaca, ada yangsuka mendengarkan dulu  baru mambaca atau sebaliknya. Ada tida komponen dalam variasi penggunan media yaitu, media pandang (Pengunaan media visual dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah, globe, peta , film , slide, TV, Radio , grafik, model , demontrasi dan lain-lain), media dengar (Pada umumnya dalam proses belajar di kelasm suara guru adalah alat utama dalam komunikasi) dan media taktil (Pengunaan media yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran).

3.      Variasi interaksi
Dalam pola interaksi antara guru dan anak didik memiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub yaitu :
  1. Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru
  2. Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru , dimana guru berbicara kepada anak didik
Bila guru berbicara dapat melalui beberapa kategori : Filling persetujuan, Penghargaan  ataupeningkatan, Menggunakan pendapat anak didik, Bertanya, Ceramah ,Memberi petunjuk, Mengkritik. Bila  Anak didik  dapat berbicara melalui : Pemberian respon, Pengambilan prakarsa. Secara umum, komponen variasi dapat dibedakan menjadi 6 bagian :
1.      Variasi suara (telah dijelaskan di atas)
2.      Pemusatan perhatian
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan atau memberikan peringatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya : “Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan sebagainya.Memang menarik perhatian siswa itu sangatlah tidak mudah apalagi dalam jumlah siswa yang banyak, agar perhatian itu tetap ada perlu adanya prinsip-prinsip yakni :
1)      Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, jenis rangsangan baru yang dapat menarik perhatian termasuk warna dan bentuk. Dalam pelajaran, seorang guru dapat menarik perhatian tentang kata-kata penting pada suatu bacaan dengan memberi warna merah atau digaris bawahi.
2) Perhatian seseorang tertuju tau terarah pada hal-hal yang dianggap rumit. Bagi guru yang harus diingat adalah suatu pelajaran tidak boleh tampak terlalu rumit dan guru tidak boleh mempersulit pelajaran yang sederhana dikarenakan semata-mata untuk menarik perhatian siswa.
3) Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk menimbulkan minat tersebut ada dua cara yakni dari diri sendiri dan dari luar dirinya. Dari luar bisa saja lingkungan, orang tua dan guru. Disini gurulah yang berhak menimbulkan atau membangkitkan minat belajar siswa baik dirumah maupun dikelas.
3.       Kesenyapan atau kebisuan guru

Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.
4.      Kontak pandang
Bila guru berbicara atau menerangkan hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
5.      Gerakan anggota badan atau mimic (sudah dijelaskan di atas)
6.      Perpindahan posisi guru (sudah dijelaskan di atas)
                                                             






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar