Cari Blog Ini

Laman

Minggu, 16 Oktober 2011

pengembangan pragmatik dalam bahasa anak

1.      Pengertian Pragmatik
Pragmatik adalah kajian dari hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa”. Di sini, “pengertian/pemahaman bahasa” menghunjuk kepada fakta bahwa untuk mengerti sesuatu ungkapan/ujaran bahasa diperlukan juga pengetahuan di luar makna kata dan hubungan tata bahasanya, yakni hubungannya dengan konteks pemakaiannya.
Bahasa merupakan bagian dari budaya yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam menjalankan fungsinya kesehariannya, keterampilan berbahasa sangat dibutuhkan oleh manusia,termasuk anak-anak kita.bagi mereka,bahasa dan kemampuan berkomunikasi berperan penting dalam proses belajar mengajar,bersosialisasi,dan ekspresi. Kemampuan berbahasa seorang anak berkembang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan stimulasi yang di terimanya. Perkembangan ini pun berjalan seiring dengan lajunya kemampuan bahasa anak.Proses belajar sendiri berlangsung secara alamiah dimana anak menyerap bahasa yang digunakan di lingkungan sekitarnya.
Ada tiga faktor paling signifikan yang mempengaruhi anak dalam berbahasa yaitu:
1. Faktor Evolusi biologi
 Menjadi salah satu landasan  perkembangan bahasa. Mereka menyakini bahwa evolusi biologi membentuk manusia menjadi manusia linguistik. Manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu dan dengan cara tertentu. Ia menegaskan bahwa setiap anak mempunyai language acquisition device (LAD), yaitu kemampuan alamiah anak untuk berbahasa. Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa.

2. Faktor kognitif
Individu merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan pada perkembangan bahasa anak. Para ahli kognitif juga menegaskan bahwa kemampuan anak berbahasa tergantung pada kematangan kognitifnya. Tahap awal perkembangan intelektual anak terjadi dari lahir-2 tahun, pada masa itu anak mengenal dunianya melalui sensasi yang didapat dari inderanya dan membentuk persepsi mereka akan segala hal yang berada di luar dirinya. Misalnya, sapaan lembut dari ibu/ayah ia dengar dan belaian halus, ia rasakan, kedua hal ini membentuk suatu simbol dalam proses mental anak.

Bahasa simbolik itu merupakan bahasa yang personal, dan setiap bayi pertama kali berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa simbolik. Sehingga sering terjadi hanya ibu yang mengerti apa yang diinginkan oleh anaknya dengan melihat/mencermati bahasa simbol yang dikeluarkan oleh anak. Simbol yang dikeluarkan anak dan dibahasakan oleh ibu.


3.
Faktor lingkungan
Sementara itu, di sisi lain proses penguasaan bahasa tergantung dari stimulus dari lingkungan luar. Pada umumnya anak diperkenalkan bahasa sejak awal perkembangan mereka, salah satunya disebut motherse, yaitu cara ibu atau orang dewasa anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perulangan dari orang-orang di sekitarnya. 
Bahasa pada bayi berkembang melalui beberapa tahapan umum:
  • mengoceh (3-6 bulan)
  • kata pertama yang dipahami (6-9 bulan)
  • instruksi sederhana yang dipahami (9-12 bulan)
  • kata pertama yang diucapkan (10-15 bulan)
  • penambahan dan penerimaan kosa kata (lebih dari 300 kata pada usia 2 tahun).
  • tiga tahun ke depan kosa kata akan berkembang lebih pesat lagi
    Dan pengenalan bahasa yang lebih dini dibutuhkan untuk memperoleh ketrampilan bahasa yang baik.


2.                    PERKEMBANGAN PRAGMATIK ANAK-ANAK USIA PRASEKOLAH
Perkembangan pragmatik anak-anak usia prasekolah atau balita dipengaruhi oleh perkembangan kognitif pada tahap ini, yaitu masih dominannya egosentrisme. Pada usia ini, anak-anak masih lebih banyak dipengaruhi oleh cara berpikir kini dan di sini. Dalam sejumlah penelitian mengenai anak-anak pada usia ini ditemukan bahwa anak-anak cenderung bercerita mengenai diri mereka, pandangan mereka, dan apa yang mereka ketahui. Walaupun demikian, mereka sudah mempunyai kemampuan berkomunikasi secara verbal, dengan berusaha menyesuaikan persepsi mereka dengan orang lain dalam kapasitas yang terbatas. Anak-anak mulai menunjukkan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam percakapan. Pada usia ini terjadi peningkatan kemampuan menggunakan penanda-penanda linguistik untuk menentukan makna di dalam percakapan. Peningkatan kemampuan ini dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan bahasa mereka. Pada usia ini anak-anak juga mulai menunjukkan ketepatan berkomunikasi sesuai situasi, sebagai bagian dari perkembangan kompetensi kognitif. Selain itu, pada usia ini anak-anak menunjukkan peningkatan kemampuan berperan secara aktif dan berbagai situasi komunikasi karena perkembangan kompetensi sosial. Anak-anak juga sudah mulai mampu terlibat dalam percakapan yang mengandung cerita. Mereka mulai menunjukkan kemampuan untuk bercerita secara koheren. Mereka mulai dapat menceritakan pengalaman mereka, pengalaman orang lain, atau cerita yang mereka dengar. Perkembangan menarik lain yang terjadi adalah bahwa anak-anak mulai menunjukkan kemampuan mereka untuk menggunakan pertuturan tidak langsung untuk mengungkapkan keinginan mereka. Perkembangan ini juga menunjukkan bahwa anak-anak mulai menyadari adanya bentuk-bentuk kesantunan sebagai bagian dari proses belajar bersosialisasi.
3.    PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK
Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi, baik lisan, tertulis, maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah sistem simbol. Bahasa terdiri atas kata – kata yang digunakan oleh masyarakat.Bahasa melibatkan lima sistem aturan yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Fonologi (phonology) adalah sistem bunyi dari sebuah bahasa, termasuk bunyi yang digunakan dan bagaimana bunyi – bunyi tersebut dapat dikombinasikan.
Fonem adalah satuan dasar dari bunyi dalam sebuah bahasa, fonem adalah satuan terkecil dari bunyi yang mempengaruhi makna. Morfologi (morphology) merujuk pada satuan makna yang terlibat dalam pembentukan kata. Morfem adalah satuan minimal dari makna, morfem adalah sebuah kata atau bagian dari sebuah kata yang tidak dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil yang mempunyai makna. Sintaksis (syntax) melibatkan cara mengombinasikan kata – kata untuk menyusun frase dan kalimat yang dapat diterima. Semantik (semantics) merujuk pada makna kata dan kalimat. Setiap kata mempunyai seperangkat ciri – ciri semantik atau atribut – atribut yang dibutuhkan terkait dengan makna. Pragmatik (pragmatics) merupakan sistem dari penggunaan percakapan dan pengetahuan yang sesuai, mengenai bagaimana menggunakan bahasa secara efektif dalam konteks. Perkembangan bahasa dapat dipelajari dalam kejadian pada masa bayi, masa kanak – kanak awal, pertengahan dan akhir masa anak – anak, serta masa remaja.
1. Masa Bayi yaitu pengenalan bahasa mengalami kemajuan melalui sejumlah kejadian dalam masa bayi. Celotehan dimulai pada usia 3-6 bulan. Bayi biasanya mengutarakan kata pertama mereka pada usia 10-13 bulan. Pada usia 18-24 bulan, bayi biasanya telah mulai merangkai dua kata bersama – sama.
2. Masa Kanak – kanak Awal, yaitu seiring anak – anak meninggalkan tahapan dua kata, mereka bergerak lebih cepat ke dalam kombinasi tiga, empat, dan lima kata. Transisi dari kalimat sederhana untuk mengekspresikan proposi tunggal menjadi kalimat kompleks, dimulai antara umur 2-3 tahun dan berlanjut ke tahun – tahun sekolah dasar . Perubahan substansial dalam pragmatik terjadi selama masa kanak – kanak awal. Sekitar umur 3 tahun, anak – anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara mengenai hal – hal yang tidak hadir secara fisik. Artinya, mereka mengalami kemajuan dalam penguasaan atas karakteristik - karakteristik bahasa yang dikenal sebagai pemindahan (displacement).
3. Masa Kanak – kanak Pertengahan dan Akhir, yaitu perkembangan perbendaharaan kata terus berlanjut pada tingkat yang mengagumkan, bagi sebagian besar anak pada usia – usia sekolah dasar. Anak – anak menjadi semakin mampu untuk memahami dan menggunakan tata bahasa yang kompleks. Kesadaran metalinguistik (metalinguistic awareness) juga meningkat selama tahun – tahun sekolah dasar. Kesadaran metalinguistik merujuk pada pengetahuan mengenai bahasa, yang memungkinkan anak – anak untuk ‘ berpikir mengenai bahasa mereka, mamahami apakah kata itu, dan bahkan mendefinisikannya Anak – anak juga membuat kemajuan dalam memahami bagaimana cara menggunakan bahasa dalam cara yang sesuai cultural – pragmatic.
4. Masa Remaja, yaitu perkembangan bahasa selama masa remaja meliputi peningkatan kompleksitas dalam penggunaan kata – kata. Seiring dengan berkembangnya pemikiran abstrak, remaja menjadi jauh lebih baik dibandingkan anak – anak dalam menganalisis fungsi yang dimainkan sebuah kata dalam sebuah kalimat. Remaja juga mengembangkan kemampuan yang lebih cerdik dalam menggunakan kata – kata. Pada masa remaja, perubahan bahasa meliputi penggunaan kata yang lebih efektif, peningkatan dalam kemampuan untuk memahami metafora, sindiran, dan karya sastra orang dewasa, serta menulis.
4 . TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
a. Perkembangan Bahasa Usia Bayi
Ucapan bayi pertama kali terjadi pada usia 10 sampai 6 bulan, ada juga bayi yang membutuhkan waktu lebih lama dari itu. Sebelum mengucapkan kata-kata, mereka membuat celotehan atau ocehan dengan ucapan: baa, maa, paa, dsb. Hal ini terjadi pada usia sekitar 3 sampai 6 bulan. Celotehan ini ditentukan oleh kematangan biologis, bukan pengukuhan atau kemampuan mendengar.Tujuan komunikasi pada usia dini adalah untuk menarik perhatian orang tua dan orang lain yang berada di lingkungan. Kata-kata pertama anak yang muncul diantaranya meliputi: nama orang penting (mama), binatang, kendaraan, permainan, makanan, bagian tubuh, benda-benda di sekitarnya atau ucapan selamat. Anak mulai mengucapkan pernyataan dengan 2 kata pada usia 18-24 bulan.
b. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, perubahan bahasa pada anak usia dini, antara lain:
1.  Berkenaan dengan fonologi, beberapa anak usia pra sekolah memiliki kesulitan   dalam  mengucapkan kelompok konsonan (misalnya, huruf S, T, R,seperti kata strika ).
2. Berkenaan dengan morfologi, pada kenyataannya anak-anak itu juga dapat mengembangkan ungkapannya lebih dari dua kata setiap kalimatnya.
3. Berkenaan dengan sintaksi, anak belajar dan menerapkan secara aktif aturan-aturan yang dapat ditemukan pada tingkat sintaksis.
4. Berkenaan dengan semantic, begitu sudah mampu menggunakan kalimat lebih dari kata, anak-anak sudah mulai mampu mengembangkan pengetahuan tentang makna dengan cepatnya.
c. Perkembangan Bahasa Usia Sekolah
Robert E. Owens (1996), mengatakan bahwa usia-usia sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam perkembangan bahasa. Usia sekolah dikarakteristikan dengan pertumbuhan dalam semua aspek bahasa. Perkembangan pragmatik dan semantik nampak sangat lazim dalam perkembangan bahasa anak usia dini. Ringkasan Perkembangan Pragmatik dan Semantik Usia Sekolah :
A . Usia 5 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Sangat sering menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan
2. Mengulang untuk perbaikan
3. Mulai untuk menggunakan topik tentang gender

B.Usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengulang dengan cara elaborasi untuk pembetulan
2. Menggunakan kata-kata keterangan

C.Usia 7 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Menggunakan dan memahami sebagian besar istilah deintik
2. Membuat plot-plot naratif yang mempunyai pengantar, akhir persoalan dan resolusi.

D. Usia 8 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengenal makna yang non literal dalam bentuk permintaan langsung.
2. Mulai dengan mempertimbangkan maksud-maksud lainnya.
E.Usia 9 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, yaitu memelihara topik melalui   beberapa perubahan.
Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu lambat, tetapi perbedaan individu sangat besar karena pengalaman tiap individu.
1) Perkembangan Pragmatik, selama usia sekolah, proses kognitif non egocentrisme dan decentration maningkat dan terjadi kombinasi sehingga anak dimungkinkan menjadi komunikator yang lebih efektif. Nonegocentrisme adalah kemampuan untuk memahami pandangan orang lain, sedangkan decentartion adalah proses bergerak dari diskripsi objek dan kejadian yang laku dan percakapan. Dua aspek penting dalam penggunaan bahasa yaitu narasi dan percakapan. Contoh narasi antara lain: recounts,cerita fiksi.
2) Perkembangan Semantik, selama masa sekolah individu meningkatkan jumlah perbendaharaan dan spesifikasi defansi. Pada masa ini mereka ingin manifestasikan rasa ingin tahunya, keseluruhan proses pertumbuhan semantic yang bermutu pada tahun awal sekolah itu dikaitkan dengan keseluruhan perubahan kognitif .
3) Perkembangan Sintaksis dan Morpologik, perkembangan bahasa pada usia sekolah atas pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan bentuk-bentuk secra simultan. Secara berulang dan berkelanjutan anak-anak mengembangkan kalimat dengan mengelaborasikan kata benda dan kata kerja. Secara hipotitik, perkembangan morpologi pada anak kelas awal SD dapat ditandai dengan penggunaan kata imbuhan, awalan berikutnya berkembang ke penggunaan akhiran dan yang terakhir penggunaan sisipan.
4) Perkembangan Membaca dan Menulis, membaca adalah sintesa jaringan tindakan perceptual dan kognitif yang komplek. Umumnya, penulis yang baik adalah pembaca yag baik pula dan sebaliknya.







BAB III
PENUTUP

1)      Kesimpulan
 Pragmatik adalah kajian dari hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa”. Di sini, “pengertianatau pemahaman bahasa” menghunjuk kepada fakta bahwa untuk mengerti sesuatu ungkapan atau ujaran bahasa diperlukan juga pengetahuan di luar makna kata dan hubungan tata bahasanya, yakni hubungannya dengan konteks pemakaiannya. Dan Bahasa merupakan bagian dari budaya yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam menjalankan fungsinya kesehariannya, keterampilan berbahasa sangat dibutuhkan oleh manusia,termasuk anak-anak kita.bagi mereka,bahasa dan kemampuan berkomunikasi berperan penting dalam proses belajar mengajar,bersosialisasi,dan ekspresi. Kemampuan berbahasa seorang anak berkembang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan stimulasi yang di terimanya. Perkembangan ini pun berjalan seiring dengan lajunya kemampuan bahasa anak. Proses belajar sendiri berlangsung secara alamiah dimana anak menyerap bahasa yang digunakan di lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar